Laporan Registrasi Kanker Berbasis Rumah Sakit periode Maret 2021 memuat akumulasi data penderita yang terdiagnosis kanker di RSUP Dr Sardjito dalam kurun waktu 2008-2018. Total penderita yang termasuk dalam kategori tersebut, disebut sebagai sumber data dasar atau predatabase, berjumlah 71.493 data.
Dari total 71.493 predatabase, sebanyak 50.202 (70%) data telah melalui proses pengumpulan dan verifikasi data. Sebanyak 26.574 (54%) data di antaranya telah terverifikasi kanker dan masuk ke dalam database, 16.455 (33%) data dieksklusi karena verifikasi menemukan diagnosis bukan keganasan atau terdiagnosis sebelum tahun 2008, dan sejumlah 5.613 (11%) data tidak ditemukan dokumen rekam medisnya akibat proses retensi rekam medis yang berjalan secara progresif, sehingga data tidak dapat dikoleksi. Aktivitas registrasi kanker berbasis rumah sakit dibagi menjadi panel data tahun 2008-2012, 2013-2014, 2015, 2016, 2017, dan 2018 dengan cakupan masing-masing panel data sebagai berikut:
Distribusi Kasus Kanker RSUP Dr. Sardjito/ FK-KMK UGM 2008-2018
Selama periode pengumpulan data September 2016 hingga Maret 2021, telah terkumpul 26.574 kasus kanker yang terdiagnosis antara tahun 2008-2018 dalam database registrasi kanker, dengan sebaran sebagai berikut:
Dari total data sejumlah 26.574 data dalam database Registrasi Kanker Berbasis Rumah Sakit Dr Sardjito per Maret 2021, tercatat sejumlah 16.817 penderita (62%) berjenis kelamin perempuan dan 9.855 (38%) penderita berjenis kelamin laki-laki. Mayoritas penderita terdiagnosis pada stadium 4 (40%, n=3.176). Kelompok usia penderita pada saat terdiagnosis yang tersering adalah antara 41-60 tahun (51%, n=13.554).
Selama tahun 2008 – 2018, kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling sering terdiagnosa (16,0%, n=4.999), kanker serviks (7,5%, n=1.999), kanker kolorektal (7,5%, n=1.981), kanker ovarium (5,9%, n=1.562), dan limfoma non-Hodgkin (5,7%, n=1.507). Apabila diamati lebih lanjut berdasarkan tahun kejadiannya, kanker payudara, kolorektal, serviks, dan ovarium selalu menjadi 5 jenis kanker yang paling sering terdiagnosis pada kurun tahun tersebut. Akan tetapi, kasus kanker nasofaring yang terdiagnosis antara tahun 2012 – 2015 lebih banyak dibandingkan kasus limfoma non-Hodgkin pada tahun yang sama (5,8%, n=557 vs. 5,5%, n=529).
Pada penderita wanita, kanker yang paling banyak terdiagnosa adalah kanker payudara (29,5%, n=4.941), serviks (11,9%, n=1.999), ovarium (9,3%,n=1.561), kolorektal (9,3%, n=936), dan tiroid (4,2%, n=694). Sementara pada penderita pria, jenis kanker yang paling sering ditemukan adalah kanker kolorektal (10,6%, n=1.045), nasofaring (10,5%, n=1.027), limfoma non-Hodgkin (9,2%, n=903), kanker paru (6,6%, n=646), dan leukemia myeloid (6,3%, n=616).
Berdasarkan data sementara diagnosis kanker tahun 2008-2018 dengan cakupan aktivitas sebesar 70%, distribusi 5 diagnosis terbesar adalah sebagai berikut:
1. Distribusi Kasus Kanker Payudara Tahun 2008-2018
Kanker payudara merupakan kanker yang paling banyak terdiagnosis dalam database Registrasi Kanker Berbasis RS Dr. Sardjito/ FK-KMK UGM tahun 2008-2018 (cakupan data 70%), baik pada penderita wanita (29,5%, n=4.941) maupun secara umum (16,0%, n=4.999). Penderita kanker payudara paling sering terdiagnosa pada usia 41-60 tahun (67,1%, n=3.354) dan 114 (2,3%) diantaranya berusia kurang dari 30 tahun pada saat diagnosis. Diantara penderita yang diketahui informasi stadium kankernya (39,5%, n=1.975), mayoritas terdiagnosis pada stadium 4 (42,5%, n=839).
Sebanyak 66,0% (n=3.299) penderita terdiagnosis dengan kanker payudara tipe karsinoma duktal. Di antara 56,7% penderita yang diagnosisnya tegak berdasarkan hasil pemeriksaan patologi anatomi (n=2.834), sebanyak 63,4% (n=1.797) memiliki kanker dengan diferensiasi jaringan yang buruk. Berdasarkan hasil pemeriksaan imunohistokimia yang dapat dikumpulkan, sebagian besar penderita kanker payudara di RSUP Dr. Sardjito memiliki karakteristik ER positif (62,1%) dan HER2 negatif (71,8%), dengan proporsi PR negatif yang sedikit lebih tinggi (50,1%). Diantara penderita yang memiliki hasil pemeriksaan subtipe lengkap (34,5%, n=1.725), sebanyak 21,1% (n=364) penderita diketahui memiliki kanker payudara triple negative.
2. Distribusi Kasus Kanker Serviks Tahun 2008-2018
Kanker terbanyak kedua dalam database Registrasi Kanker Berbasis RS Dr. Sardjito/ FK-KMK UGM adalah kanker serviks (7,5%, n=1.999). Sebagian besar penderita kanker serviks (68,8%, n=1.375) terdiagnosa pada usia 41-60 tahun. Meski demikian, sebanyak 11,2% (n=223) berusia kurang dari 30 tahun pada saat diagnosis.
Diantara 74,0% (n=1.479) penderita yang diketahui informasi stadiumnya, 48,6% terdiagnosis pada stadium 2 (n=718), diikuti 31,6% terdiagnosis pada stadium 3 (n=467). Hasil pemeriksaan patologi anatomi penderita menunjukkan bahwa sebagian besar penderita terdiagnosa dengan kanker serviks tipe karsinoma sel skuamosa (57,1%, n=1.141). Sebanyak 53,5% (n=706) dari penderita yang diketahui informasi hasil pemeriksaannya terdiagnosa dengan kanker serviks berdiferensiasi buruk.
3. Distribusi Kasus Kanker Kolorektal Tahun 2008-2018
Berdasarkan database Registrasi Kanker Berbasis RS Dr. Sardjito/ FK-KMK UGM tahun 2008-2018, kanker kolorektal merupakan kanker dengan diagnosis terbanyak ketiga secara umum (7,5%, n=1.981) dan pertama pada penderita pria (10,6%, n=1.045). Kasus kanker kolorektal lebih banyak ditemukan pada pria (52,8% vs. 47,2% pada wanita). Meskipun sebagian besar penderita terdiagnosis pada usia 51-70 tahun (52,0%, n=1.030), sebanyak 4,5% (n=899) penderita masih berusia kurang dari 30 tahun pada saat terdiagnosa.
Mayoritas penderita terdiagnosis sudah pada stadium 4 (42,6% dari 33,7% penderita dengan informasi stadium diketahui, n=285) dan 81,7% dari seluruh penderita terdiagnosis dengan adenokarsinoma (n=1.618). Di antara 56,7% penderita yang hasil pemeriksaan patologi anatominya diketahui (n=1.123), 63,4% penderita memiliki kanker dengan jenis diferensiasi jaringan yang buruk (n=712). Database Registrasi Kanker menunjukkan bahwa kasus kanker kolorektal paling sering ditemukan pada rektum (48,8%, n=967), rectosigmoid junction (13,6%, 269), dan kolon sigmoid (10,2%, n=202).
4. Distribusi Kasus Kanker Ovarium Tahun 2008-2018
Kasus terbanyak ke-empat pada database Registrasi Kanker Berbasis RS Dr. Sardjito/ FK-KMK UGM adalah kanker ovarium (5,9%, n=1.562). Kasus kanker ovarium juga merupakan kasus terbanyak ke-tiga pada penderita wanita (9,3%, n=1.561). Mayoritas penderita terdiagnosis pada usia 41-60 tahun (63,2%, n=987) dengan 8,9% penderita terdiagnosis pada usia kurang dari 30 tahun (n=139).
Sebanyak 38,6% dari 62,5% penderita yang diketahui informasi stadiumnya tercatat terdiagnosis pada stadium 3 (n=377). Sebagian besar penderita terdiagnosis dengan karsinoma serosa (24,9%, n=389). Pada penderita yang diagnosisnya tegak berdasarkan pemeriksaan patologi anatomi (31,9%, n=498), sebanyak 61,9% kasus memiliki diferensiasi jaringan yang buruk (n=308).
5. Distribusi Kasus Limfoma Non-Hodgkin Tahun 2008-2018
Kasus limfoma non-Hodgkin merupakan kasus terbanyak ke-lima dalam database Registrasi Kanker Berbasis RS Dr. Sardjito/ FK-KMK UGM, dengan proporsi sebanyak 5,7% dari seluruh kasus yang terdiagnosis pada tahun 2008-2018 (n=1.507). Sebanyak 60,0% kasus limfoma non-Hodgkin terjadi pada pria (n=904). Sebagian besar penderita terdiagnosis pada usia 51-70 tahun (n=770), dengan 12,5% penderita berusia kurang dari 30 tahun (n=188). Di antara penderita yang tercatat informasi stadiumnya (6,7%, n=101), sebanyak 40,8% diketahui terdiagnosis pada stadium 4 (n=41).
Berdasarkan hasil pemeriksaan penderita, tercatat 50,7% (n=764) kasus terjadi pada organ limfatik yang meliputi limfonodi, timus, dan tonsil dalam cincin Waldeyer. Kasus limfoma non-Hodgkin pada penderita didominasi oleh limfoma tipe sel B dengan mayoritas penderita memiliki diffuse large B-cell lymphoma (40,7%, n=613) dan B-cell lymphoma (40,5%, n=610).